arti cinta

Saat kau melekat ketat di hatiku, sering penat sekujurku, kadang muak rasaku. Dalam gaduh pekat hiruk pikuk kota ini, kucoba menepismu selama mungkin. hingga akhirnya kini telah kulewati sebelas purnama tanpamu, tanpa simpulan senyum ataupun tetes sedumu, kuabaikan segala pelangimu yang memukauku, kutepis daya tarikmu yang sering merayu-rayu, kubungkam melodimu yang terkadang mendayu-dayu, dan kuelakkan angan yang bercorak nikmat atas namamu. Sampai akhirnya ku tersudut ditepi ruang sempit nan sunyi ini.

CINTA…

Kini kumenyerah tanpamu

Kini kutak kuasa melalui detik tidak denganmu

Sebab kau adalah pesona hidup yang tak terbahasakan

Bahkan tak tergantikan

Crita tentangmu tak akan finish sampai kapanpun meski segenap insan meilikimu, meski umur dunia terus mengunyahmu, mengikismu, kau bahkan taka us sedikitpun dan enggan menghilang dipermikaan bumi ini.

Akhirnya dalam sadarku kuakui kodrat TUHAN  untukmu, bahwa memang sosokmu diutus diutus untuk menemani, mendampingi kehidupan dan member bumbu sedap dalam perjalanan manusia menuju kekharibaanNYA.

CINTA…

Episodemu terlalu panjang

Ceritamu sangat rumit

Jalanmu teramat berliku

Pesonamu sungguh indah

Melenakan

namun kau bisa menghilangkan  nyawa siapapun

sangatlah pantas ketika seluruh makhluk memuja dan mengagungkanmu. Sungguh kau telah menghipnotis segala kaum disemesta raya ini meskipun sosokmu selamanya menjadi misteri tak terbahasakan bahkan oleh seekor manusia bergelar apapun.

CINTA…

Kembalilah disudut hati yang gersang ini, tebarkan wangimu disetiap ruang hampa hati ini, Sesakkan jiwa ini dengan nafas teduhmu, buai dan timang raga ini dengan dongeng indahmu, poles kembali warnamu yang memukau dipermukaan hati yang gersang ini. Tancapkan kembali benih-benih kasihmu di lahan-ladang hati yang telah tergarap oleh usia dan kedewasaan ini sebab hadirmu adalah dambaan dan pelita hidupku dan hidupnya kelak.