Selamat datang diwebsite LACENCER SPADE

Anda dapat menemukan beberapa fakta pendidikan dan referensi lainnya diSINI

Senin, 06 Juni 2011

POLA PIKIRKAH atau KEEGOISAN???



Ini adalah hari ke-empat setelah kuputuskan untuk tidak berkomunikasi dengannya, sebuah keputusan yang berat tentunya. Keputusan ini pula yang membuat kami serasa makan hati dan jantung sendiri. Apa boleh buat, mungkin hanya dengan jalan ini kami bisa saling introspeksi diri masing-masing, saling mempelajari seluk-beluk hati pun saling berasumsi lewat sudut pandang sendiri. Deringan telepon yang kesekian kalinya diiringi getaran beruntun dari hp sederhana kebanggaanku tak kuhiraukan, kubiarkan ia berkata dengan pujian dan makian lewat Short Message Service (SMS). Kubiarkan ia merangkai kosa-katanya sendiri yang kadang membuatku terharu kadang pula menggelitik tawaku dan tak jarang membuatku muak, marah dan ingin memberontak, Tapi tetap tak merespon. Rasa yang demikian sarat itu tetap kupangku dalam laci hatiku dan kukurung dalam memori otakku. Bukan tega bukan pula menyombongkan diri hingga membuatnya seperti orang yang mengemis-ngemis. Kuingin mengajarkannya tentang sebuah perjuangan secara halus, perjuangan kecil yang melibatkan hati dan logika. Kuingin tahu seberapa jauh ia mampu bertahan dan seberapa besar cinta yang ia miliki untukku. meski kutahu ini bukanlah trik dan strategi yang lumrah bahkan mungkin orang-orang tertentu menganggapnya tak wajar, tapi aku tak peduli opini mereka. Aku tetap pada kemauanku, pada jalan yang kuanggap pantas untuk kulalui.
MAAF…ucapku dalam hati yang sesekali mencuat kala satu demi satu pesan singkatnya kubaca, “ini hanyalah persoalan kecil…tak pantas mehancurkan hubungan kita hingga kau membisu dengan segudang egois yang kau pelihara dalam hatimu”. Katanya dalam sebuah pesan singkat diikuti panggilan yang nyaris tanpa jeda.
“Ya,,ini hanyalah persoalan kecil bahkan lebih kecil dari yang kecil, tapi tak bisakah dirimu belajar dari hal yang kecil itu?? Bukankah yang besar itu berangkat dari sesuatu yang kecil?? Ya…kau benar, kau memang benar tapi ingatlah hal-hal kecil yang kau remehkan dan kau anggap enteng itu, kelak akan membuatmu terbiasa hingga beralih pada hal-hal yang besar bahkan mungkin pada sesuatu yang sangat besar. Belajarlah untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang paling kecil sekalipun”. Gumamku, namun hanya dalam hati. Sengaja tak ku lontarkan lewat replay pesan singkat, kubiarkan dia menelaah setiap masalah dari sudut pandang dan cara pikirnya sendiri.

Kusandarkan kepalaku pada dinding kamar, kuhisap asap mematikan itu dalam-dalam kubiarkan anganku melayang menyusuri relung-relung hidup yang rumit, kubiarkan dia. Kubiarkan bertiup seperti angin yang berhembus dari sudutt yang satu ke sudut yang lainnya, sesekali kuperhatikan asap yang mengepul di udara perlahan memudar dan akhirnya lenyap diketiadaan. Dimmana letak keindahan cinta?? Tanyaku kemudian dalam benakku sendiri. 
Hari ke-7 aku masih tetap konsisten pada keputusanku, pada jalan pemikiranku, yang kian picik, pada kotak kotak ego yang kian menggunung.
“”sebesar apa salahku??? Seberapa banyak kesalahan yang telah kulakukan???”” katanya kembali dalam sebuah pesan singkat diikuti panggilan beruntun yang nyaris tanpa jeda. 24 panngilan tak terjawab sampai pada akhirnya ku non-aktifkan HPku.
“”kesalahan tetap saja kesalahan””. kuantitas kadang – kadang memang menajadi sebuah tolak ukur untuk menentukan sikap dalam hal ini. Semua orang menyadari dan bisa menerima kekhilafan, namun kekhilafan yang berlebih dan berulang-ulang sepertinya bukanlah sesuatu yang wajar bahkan terkesan dibuat-buat atau mungkin memang berangkat dari niat.
Tiga pekan kemudian tak lagi ada kabar darinya. Rindu mulai bergelayut di pangakal hatiku, meski demikian tetap kutahan inginku untuk mulai menghubunginya. Aku percaya dia pasti kembali mengubungiku, dia pasti merindukanku, sebentar lagi sebuah pesan singkat akan datang dari ketikan jemari mungilnya dan berkata “” Sayang aku ingin kita kembali seperti dulu, menyelami hari –hari indah dan kesuraman malam dalam gurauan asmara. Tak lagi kan kuulangi kesalahan-kesalahan sekecil butiran debu sekalipun, ku-kan selalu berada dalam dekapanmu, aku merindukanmu . LOVE YOU””. Aku mulai membayangkan kutipan kata-katanya yang demikian sejuk itu, dan dalam damai batinku dibalik simpulan senyum, kukan berkata “”Terima kasih sayang LOVE YOU TO””.
Malam kian merambat, jeritan curah hujan yang tumpah dari langit memecah kesunyian. Helai-helai daun mengepak lalu terhempas melawan arus angin, suara gemuruh bersahutan bak batu raksasa yang meggelinding dilangit, kilat menjilat cakrawala menyenteri hamparan jalan yang landai.  Dingin mulai mencekam menembus pori-pori kulitku yang tipis. Malam ini aku terpaksa betah mendekam dibalik selimut dalam kamar tidur sambil mendekap bantal guling, masih dalam penantian, penantian kabar rindu dari pujaan hati yang kuharap dapat mengantarkanku menuju pulau kapuk yang damai. Pukul 23.00 belum juga ada kabarnya, akhh..””mungkin malam ini tak ada kabarnya, mungkin besok atau lusa”” pikirku. Kupejamkan mataku kucoba menuntun pikiranku pada kehampaan berharap dapat kutemukan kedamaian dalam lelapku, namun Rinduku kian mencuat, memberi rasa yang tak bersahabat dan memaksaku untuk menghubunginya. Akhirnya kuputuskan untuk mengirimkan pesan
“” Hy gmna kbrx mlm ini? Tak ada balasan.
“” Dah tdur ya??? ”” belum juga ada balasnya.
Beberapa menit kemudian aku kembali mengiriminya SMS
“” Mgkin kamu dah tidur, ku Cuma mo bilang kalo AKU MERINDUKANMU””
Satu purnama berlalu, masih tak kuterima pesan-pesannya bahkan balasan SMSku, akhirnya pada detik-detik kebosananku menunggu, ia pun membalas SMSku
“” Sayang, maaf aku baru sempat memblas SMSmu, akhir-akhir ini aku sibuk mempersiapkan acara pernikahanku. Ayahku menerima lamaran seorang pria dari keluarga sendiri. Maafkan aku..!!! kalau boleh jujur, sejauh ini perasaanku padamu belum berkurang sedikitpun, dan mungkin akan tetap seperti itu sampai kapanpun, Namun,aku hanyalah seorang wanita bodoh yang tak bisa  memahami karakter seseorang seorang wanita yang hanya mampu membuatmu kecewaInilah diriku). Sekarang mari kita menapaki jalan kita masing-masing semoga kelak kau kan menemukan seseorang yang yang bias melebihi segalaku termasuk rasa sayangku padamu. LOVE YOU””.




Pengirim :
My soumate
+6285255505xxx
Diterima :
12:26:14pm
13-07-2011

galery photos

galery photos
cakep_keren_gagah_wibawah_brutal_jelek